Kamis, 26 Agustus 2010

Muhammad Aldhira: 10 bersaudara bintang Al-Quran, resensi buku

Assalamua'alaikum
Semoga bisa menjadi inspirasi dan menambah semangat bagi kita semua.



Judul Buku : 10 Bersaudara Bintang Al-Qur'an
Penulis : Izzatul Jannah – Irfan Hidayatullah
Penerbit : Sygma Publishing, Bandung
Cetakan Ke : 2
Tahun Terbit : Januari 2010
Tebal Buku : xiv + 150 halaman


Setiap orang tua muslim pasti ingin memiliki anak-anak yang hafal Al-Qur'an dan berprestasi. Apalagi para kader dakwah yang sangat menyadari bahwa keluarga merupakan sasaran dakwah yang kedua; ishlahul usrah, setelah ishlahul fardi. Buku 10 Bersaudara Bintang Al-Qur'an ini merupakan sebuah karya yang –seperti kata Ustadz Yusuf Mansur- akan menginspirasi banyak keluarga di tanah air. Ternyata membesarkan anak di masa sekarang untuk menjadi hafiz Al-Qur'an bukan sesuatu yang mustahil.

Buku ini adalah kisah nyata sebuah keluarga muslim di Indonesia. Keluarga dakwah. Keluarga yang mampu menjadikan 10 orang buah hati mereka sebagai anak-anak yang shalih, hafal Al-Qur'an dan berprestasi. Keluarga luar biasa itu adalah pasangan suami istri Mutammimul Ula dan Wirianingsih beserta 10 putra-putri mereka. Yang lebih luar biasa lagi adalah, kedua orang tua ini tergolong super sibuk dengan berbagai aktifitas dakwahnya. Mutammimul Ula adalah anggota DPR RI dari fraksi PKS. Sedangkan Wirianingsih adalah Staf Departemen Kaderisasi DPP PKS sekaligus Ketua Aliansi Selamatkan Anak (ASA) Indonesia dan Ketua Umum PP Salimah (Persaudaraan Muslimah) yang cabangnya sudah tersebar di 29 propinsi dan lebih dari 400 daerah di Indonesia.

10 bersaudara bintang Al-Qur'an itu adalah :


1. Afzalurahman Assalam
2. Faris Jihady Hanifa
3. Maryam Qonitat
4. Scientia Afifah Taibah
5. Ahmad Rasikh 'Ilmi
6. Ismail Ghulam Halim
7. Yusuf Zaim Hakim
8. Muhammad Syaihul Basyir
9. Hadi Sabila Rosyad
10. Himmaty Muyassarah




Afzalurahman Assalam


Putra pertama. Hafal Al-Qur'an pada usia 13 tahun. Saat buku ini ditulis usianya 23 tahun, semester akhir Teknik Geofisika ITB. Juara I MTQ Putra Pelajar SMU se-Solo, Ketua Pembinaan Majelis Taklim Salman ITB dan terpilih sebagai peserta Pertamina Youth Programme 2007.




Faris Jihady Hanifa


Putra kedua. Hafal Al-Qur'an pada usia 10 tahun dengan predikat mumtaz. Saat buku ini ditulis usianya 21 tahun dan duduk di semester 7 Fakultas Syariat LIPIA. Peraih juara I lomba tahfiz Al-Qur'an yang diselenggarakan oleh kerajaan Saudi di Jakarta tahun 2003, juara olimpiade IPS tingkat SMA yang diselenggarakan UNJ tahun 2004, dan sekarang menjadi Sekretaris Umum KAMMI Jakarta.





Maryam Qonitat


Putri ketiga. Hafal Al-Qur'an sejak usia 16 tahun. Saat buku ini ditulis usianya 19 tahun dan duduk di semester V Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar Kairo. Pelajar teladan dan lulusan terbaik Pesantren Husnul Khatimah 2006. Sekarang juga menghafal hadits dan mendapatkan sanad Rasulullah dari Syaikh Al-Azhar.





Scientia Afifah Taibah


Putri keempat. Hafal 29 juz sejak SMA. Kini usianya 19 tahun dan duduk di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI). Saat SMP menjadi pelajar teladan dan saat SMA memperoleh juara III lomba Murottal Al-Qur'an tingkat SMA se-Jakarta Selatan.




Ahmad Rasikh 'Ilmi


Putra kelima. Saat buku ini ditulis hafal 15 juz Al-Qur'an, dan duduk di MA Husnul Khatimah, Kuningan. Ia lulusan terbaik SMPIT Al-Kahfi, juara I Kompetisi English Club Al-Kahfi dan menjadi musyrif bahasa Arab MA Husnul Khatimah.



Ismail Ghulam Halim


Putra keenam. Saat buku ini ditulis hafal 13 juz Al-Qur'an, dan duduk di SMAIT Al-Kahfi Bogor. Ia lulusan terbaik SMPIT Al-Kahfi, juara lomba pidato bahasa Arab SMP se-Jawa Barat, serta santri teladan, santri favorit, juara umum dan tahfiz terbaik tiga tahun berturut-turut di SMPIT Al-Kahfi.





Yusuf Zaim Hakim


Putra ketujuh. Saat buku ini ditulis ia hafal 9 juz Al-Qur'an dan duduk di SMPIT Al-Kahfi, Bogor. Prestasinya antara lain: peringkat I di SDIT, peringkat I SMP, juara harapan I Olimpiade Fisika tingkat Kabupaten Bogor, dan finalis Kompetisi tingkat Kabupaten Bogor.





Muhammad Syaihul Basyir


Putra kedelapan. Saat buku ini ia duduk di MTs Darul Qur'an, Bogor. Yang sangat istimewa adalah, ia sudah hafal Al-Qur'an 30 juz pada saat kelas 6 SD.





Hadi Sabila Rosyad


Putra kesembilan. Saat buku ini ditulis ia bersekolah di SDIT Al-Hikmah, Mampang, Jakarta Selatan dan hafal 2 juz Al-Qur'an. Diantara prestasinya dalah juara I lomba membaca puisi.




Himmaty Muyassarah


Putri kesepuluh. Saat buku ini ditulis ia bersekolah di SDIT Al-Hikmah, Mampang, Jakarta Selatan dan hafal 2 juz Al-Qur'an.

Dilengkapi Fakta Kemahaagungan Allah Menjaga Kemurnian Al-Qur'an sampai Akhir Zaman dan Fadhilah Menghafal Al-Qur'an



Buku 10 Bersaudara Bintang Al-Qur'an ini tidak hanya berisi bagaimana putra-putri Mutammimul Ula dan Wirianingsih menjadi penghafal Al-Qur'an. Di bagian pendahuluan terlebih dahulu dibahas Fakta Kemahaagungan Allah Menjaga Kemurnian Al-Qur'an sampai Akhir Zaman. Meliputi pembagian Al-Qur'an, Al-Qur'an sebagai Mukjizat, Sejarah Turunnya Al-Qur'an Kodifikasi Al-Qur'an, sampai Sejarah Pemeliharaan Kemurnian Al-Qur'an.

Pada bab 5 juga dibahas mengapa menjadi hafiz Al-Qur'an begitu penting. Penulis mengklasifikasikann ya menjadi 2 bagian: fadhail dunia dan fadhail akhirat. Fadhail dunia antara lain: hifdzul Qur'an merupakan nikmat rabbani, mendatangkan kebaikan, berkah dan rahmat bagi penghafalnya, hafiz Qur'an mendapat penghargaan khusus dari Nabi (tasyrif nabawi), keluarga Allah di muka bumi. Sedangkan fadhail akhirat meliputi: Al-Qur'an menjadi penolong (syafaat) penghafalnya, meninggikan derajat di surga, penghafal Al-Qur'an bersama para malaikat yang mulia dan taat, diberi tajul karamah (mahkota kemuliaan), kedua orangtuanya diberi kemuliaan, dan pahala yang melimpah.

Apa Kuncinya?
Apa kunci sukses keluarga Mutammimul Ula dan Wirianingsih mendidik 10 bersaudara bintang Al-Qur'an itu? Keseimbangan proses. Walapun mereka berdua sibuk, mereka telah menetapkan pola hubungan keluarga yang saling bertanggungjawab dan konsisten satu sama lain. Selepas Maghrib adalah jadwal mereka berinteraksi dengan Al-Qur'an.

Beberapa hal yang mendukung kesuksesan ini adalah upaya mereka menjaga kondisi ruhiyah dalam keluarga:
1. Tidak ada televisi di dalam rumah
2. Tidak ada gambar syubhat
3. Tidak ada musik-musik laghwi yang menyebabkan lalai kepada Allah dan diganti dengan nasyid
4. Tidak ada perkataan yang fashiyah (kotor)

Hal yang cukup mendasar yang dimiliki keluarga ini sehingga mampu mendidik 10 bersaudara bintang Al-Qur'an adalah visi dan konsep yang jelas, yakni menjadikan putra-putrinya seluruhnya hafal Al-Qur'an. Kedua, pembiasaan dan manajemen waktu. Setelah Shubuh dan setelah Maghrib adalah waktu khusus untuk Al-Qur'an yang tidak boleh dilanggar dalam keluarga ini. Sewaktu masih batita, Wirianingsih konsisten membaca Al-Qur'an di dekat mereka, mengajarkannya, bahkan mendirikan TPQ di rumahnya. Ketiga, mengkomunikasikan tujuan dan memberikan hadiah. Meskipun kebanyakan di waktu kecil mereka merasa terpaksan, namun saat sudah besar mereka memahami menghafal Al-Qur'an sebagai hal yang sangat perlu, penting, bahkan kebutuhan. Komunikasi yang baik sangat mendukung hal ini. Dan saat anak-anak mampu menghafal Al-Qur'an, mereka diberi hadiah.

Metode Menghafal Al-Qur'an 10 bersaudara bintang Al-Qur'an
Pada bab penutup penulis memaparkan metode yang dipilih keluarga Mutammimul Ula dalam mendidik 10 bersaudara bintang Al-Qur'an: pertama, mengajarkan membaca. Kedua, repetisi (pengulangan) . Ketiga, memilihkan mereka sekolah yang memiliki program utama menghafal Al-Qur'an. Secara khusus kedua orang tua juga senantiasa menjaga orientasi hafalan mereka. Keempat, saat menginjak usia remaja mereka dipahamkan tentang fadhilah membaca Al-Qur'an. Kelima, kedua orang tua menjadi teladan yang nyaris sempurna dalam dakwah, pemikiran Islam, orientasi tentang keluarga Al-Qur'an, dan senantiasa mendoakan mereka sepanjang waktu hidupnya.

Akhirnya, bagi keluarga muslim, terutama keluarga dakwah, kiranya buku 10 bersaudara bintang Al-Qur'an ini sangat penting untuk menginspirasi berikut menjadi referensi lahirnya bintang-bintang Al-Qur'an yang baru.

sumber: milis PPSDMS Nurul Fikri

Selasa, 24 Agustus 2010

300 ANAK BINAAN BERBURU KADO LEBARAN YATIM


24-Agustus-2010

CIREBON. Markas Polisi Militer Kota Cirebon yang berada di Jl.Cipto Mangunkusumo, Kecamatan Kesambi, diserbu anak-anak binaan Rumah Zakat Cabang Cirebon, Minggu (22/8). Mereka tampak memenuhi ruangan dan tak sabar untuk menerima bingkisan.

Pasalnya, hari itu terdapat 300 Paket Kado Lebaran Yatim yang siap dibagikan kepada mereka. Sebelum paket dibagikan, kegiatan seperti perlombaan pidato, kaligrafi, hafalan Quran turut meramaikan acara dan diwarnai dengan antusiasme para anak.

Acara berlangsung pada pukul 08.00-14.00 WIB. "Senang karena bisa punya baju baru dan dapat buku bacaan di bulan puasa ini, terimakasih atas batuan Rumah Zakat," ungkap Aprilia. Hingga Minggu (22/8), Rumah Zakat berhasil menyalurkan 2.242 paket Kado Lebaran Yatim yang disebar di beberapa titik penyaluran.***

http://rumahzakat.org/detail.php?id=7104&kd=B

Minggu, 22 Agustus 2010

MAKASSAR SAMBUT PENYALURAN PROGRAM RAMADHAN


23-Agustus-2010

MAKASSAR. Penyaluran tahap ke-4 yang dilaksanakan di Empowering Center Rappokalling, Makassar, berhasil menyalurkan 150 paket Berbagi Buka Puasa, 25 paket Bingkisan Keluarga Jompo dan Pra Sejahtera, Sabtu (21/8).

“Alhamdulilah, ini penyaluran tahap ke-4 setelah tahap-tahap sebelumnya menyalurkan 150 paket Berbagi Buka Puasa, 4 paket Kado Lebaran Yatim, 10 paket Bingkisan Keluarga Jompo dan Pra Sejahtera serta 4 paket Syiar Quran,” ujar salah satu panitia penyaluran program Ramadhan.

Penyaluran di hari ke-11 Ramadhan ini membuat jalan sekitar ICD Rappokalling macet menjelang waktu berbuka. Hadir para santri TPA, ibu-ibu majelis taklim ICD dan keluarga jompo, mereka tampak tersenyum ketika tim Rumah Zakat tiba di lokasi. “Senang sekali mendapat bingkisan buka puasa ini, saya dan teman-teman bisa makan bareng,” ungkap Arif, salah satu penerima manfaat.***


Newsroom/Wahyuni Juniarti
Makassar

Jumat, 20 Agustus 2010

Laci Percaya Diri


Otak kita menggunakan mekanisme laci dalam menyimpan segala pengalaman; ada laci pengalaman sukses, laci pengalaman biasa, dan laci pengalaman gagal.

Dari pengalaman pribadi, saya temukan bahwa orang2 akan tumbuh dg rasa percaya diri yang amat besar bila mereka memiliki banyak simpanan di laci A. Mereka ndak minder & berani lantang berbicara klo ketemu ma orang2 hebat, krn mereka jg merasa punya pengalaman2 hebat.

Sebaliknya, orang dg banyak pengalaman di laci C akan jadi pribadi yang cenderung pasif & penuh keminderan. Laci terbawah ini biasanya berisi pengalaman2 gagal, dipermalukan, dikhianati, difitnah, hingga pengalaman2 traumatis. Menariknya, bukankah ini semua adl perkara persepsi & pilihan. Artinya, ndak ada yg bisa memasukkan semua pengalaman ke laci C kecuali klo kita mempersepsikan & mengijinkannya utk itu.

Sementara itu, orang2 dg banyak simpanan di laci B biasanya tumbuh jadi seorang yang peragu dalam hadapi & ambil tantangan serta pencapaian2 baru. Karena dia ndak punya referensi pendukung dari masa lalunya. Dan orang spt ini biasanya adl orang2 yang miskin aktivitas & pengalaman gagal maupun sukses, atau sekedar dia tidak menganggap penting pengalaman2 baiknya.

BINGKISAN JOMPO BAHAGIAKAN SANG VETERAN


20-Agustus-2010

MEDAN. Rumah Zakat Cabang Medan menyalurkan paket Program Ramadhan , Kamis (19/8). Sebanyak 20 paket Bingkisan Keluarga Jompo dan Prasejahtera berhasil tersalurkan. Bertempat di Empowering Kel. Sei Mati, Kec. Medan Labuhan, kedatangan Rumah Zakat disambut senyuman para penerima manfaat.

Termasuk Kartiji, ia merupakan salah satu pejuang di Sumatera Utara yang mengaku sangat bahagia dengan bingkisan yang ia terima dari Rumah Zakat. “Yang Rumah Zakat lakukan ini belum pernah saya rasakan sebelumnya, hidup saya susah terus dari dulu, tapi yah semuanya disyukurin aja," ungkapnya.

Hingga Rabu (18/8), sebanyak 468 paket Bingkisan Keluarga Jompo dan Prasejahtera ini berhasil tersalurkan di beberapa titik.***

TEBAR KADO RAMADHAN DI TEPIAN SUNGAI KAPUAS


20-Agustus-2010

PONTIANAK. Rumah Zakat Pontianak untuk kedua kalinya membagikan paket Berbagi Buka Puasa kepada anak-anak di tepian Sungai Kapuas, Kamis (19/8). Pembagian ini pun disambut antusiasme para anak dan 2 orang jompo. “Saya sangat senang dengan pembagian ini, terimakasih Rumah Zakat,” ucap Arif, salah satu penerima paket berbuka.

Sebanyak 70 paket buka puasa, dan 2 bingkisan jompo berhasil tersalurkan. “Program Berbagi Buka Puasa tahun kedua ini memang begitu mengesankan, banyak hal yang baru, yang dulu kami panitia hanya berdua, sekarang ramai, banyak yang membantu,” ujar Eva, Member Relationship Officer Rumah Zakat Pontianak.
Jumlah relawan pada pembagian paket kedua ini memang meningkat dari sebelumnya, mereka pun sangat menjalin kearaban dengan para anak. Anak-anak Sungai Kapuas ini memang terkenal dengan Anak Air, sebagian besar penduduk wilayah tepian Sungai Kapuas adalah pengayuh transportasi sungai dengan menggunakan sampan.***

Kamis, 19 Agustus 2010

PT SRIBOGA RATURAYA DUKUNG PROGRAM SENYUM RAMADHAN


SEMARANG. PT Sriboga Raturaya salah satu perusahaan terigu terbesar di Indonesia mendukung program Rumah Zakat dalam merangkai Senyum Ramadhan. Branch Manager Rumah Zakat cabang Semarang Kurnia Ariffianto mengungkapkan, bantuan nantinya akan disalurkan dalam bentuk 3,400 paket Berbagi Buka Puasa.

“Paket Berbagi Buka Puasa akan didistribusikan ke masyarakat Semarang terutama di wilayah ICD,” kata Arif di Semarang, Rabu (18/8).

Sebelumnya, Rabu siang (18/8) PT Sriboga Raturaya bersama Rumah cabang Semarang menandatangani MoU Program Senyum Ramadhan, nota kesepahaman ini ditandatangani Agus Parnadi, Corporate Officer PT Sriboga Raturaya dan Kurnia Ariffianto.***

Newsroom/Muhammad Zahron
Regional Jawa Tengah

http://rumahzakat.org/detail.php?id=7073&kd=B

 
Powered by Blogger